image

KUNKER KE. PETANI RINGIN ANOM

Kunjungan kerja kali ini melihat dari dekat tanaman padi varietas terbaru yang sedang ditanam oleh salah seorang anggota KELOMPOK TANI jAYA 3 Desa Kromengan. Pada saat ini padi yang diberi nama Padi Rahayu ini masih berumur 60 hari. Dengan daun padi yang lebat dan tinggi di mungkinkan akan mengeluarkan malai yang panjang dan bulir padi yang bernas. Padi Rahayu ini tahan terhadap serangan kresek atau Xanthomonas.
Dengan adanya varietas baru ini diharapkan mampu mendongkrak produksi padi yang akan dihasilkan dan juga adanya ragam pilihan benih untuk petani yang suka menanam padi lokal dengan hasil produksi yang menyamai hasil varietas Hibrida. Semoga saja dengan varietas baru ini masyarakat anggota kel. tani Jaya 3 semakin terpacu untuk meningkatkan hasil produk beras, dan tercapainya swasembada pangan yang berkelanjutan. Semoga!!!!!!!

P. MUJIADI Petani Ringin Anom

Mbah Di (P. Mujiadi) para petani dan para PPL setempat memanggilnya demikian, karena yang usianya sudah memasuki setengah abad. Namun demikian beliau masih nampak segar dan energik. Beliau merupakan salah satu anggota kelompok Jaya III Dusun Ringin Anom Desa Kromengan Kec. Kromengan. Salah satu kesukaan beliau adalah menanam berbagai tanaman pangan baik padi maupun tanaman lainya contohnya cabe, terong, kol, dan berbagai tanaman buah-buahan misalnya jambu air dan buah kedondong. Inilah gambaran sekilas tentang sosok petani yang di masa tuanya masih saja bergelut dengan berbagi aktivitas pertanian secara langsung. Ini merupakan contoh bagi generasi penerus, terutama para kaum muda yang mau meneruskan usaha di bidang pertanian.
Untuk saat ini beliau tengah mencoba tanaman pada varietas terbaru yang diberi nama Padi Rahayu. Di namakan demikian supaya tanaman padi lestari abadi sampai kapanpun. Ketika penulisan artikel ini padi tersebut masih berumur 60 hari atau masih dalam masa premordia atau masih masa munculnya malai atau njebul bahasa jawanya.


Bimbingan Teknis Tata Usaha Kayu Rakyat

senin, 11 April 2011...para pengurus kelompok tani dan anggota kelompok tani se-Kecamatan Kromengan sudah tampak berkumpul di Rumah Bpk. Reno Adi, Ketua Kelompok Budi Luhur I Desa Karangrejo untuk kegiatan pertemuan rutin kelompok tani se-Kecamatan Kromengan yang dilaksanakan setiap bulan. Kegiatan pertemuan rutin kelompok tani ini biasa dibarengi dengan Bimbingan Teknis yang menghadirkan pembicara dari Dinas terkait.
Pertemuan dimulai pukul 10.00 yang diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua Kelompok Tani Budi Luhur I, Bpk. Reno Adi. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala UPT BP Kromengan, Bpk. Hari Suprapto. dalam sambutannya beliau menyampaikan selamat datang kepada pembicara dan pengumuman mengenai isian profil kelompok. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan BKP3 yang diwakili oleh Ibu Sri Aniati. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Kromengan karena masih memperhatikan tanaman kayu-kayuan yang ada di sekitar mereka, mengingat Kec. Kromengan merupakan sektor hulu produksi kayu-kayuan.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi Bimbingan Teknis oleh Dinas Kehutanan yang diwakili Bpk. Suradi dan Bpk. Supandi. Bpk suradi dalam pembukaannya menyampaikan bahwa salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi iklim global dan cuaca ekstrim adalah dengan menanam tanaman kayu-kayuan atau tanaman keras dan tanaman berumur panjang. kabupaten Malang merupakan salah satu produsen tanaman kayu-kayuan yang dapat dikirim ke pabrik-pabrik di luar Kabupaten Malang. Materi inti disampaikan oleh Bpk. Supandi yang mengenai cara-cara pengusahaan dan pengiriman kayu rakyat. Dasar dari tata usaha kayu rakyat ini adalah UU No 41 th 1999 dan PP No. 34 th 2002. Pengusahaan kayu rakyat ini diatur oleh pemerintah daerah. Produk kayu-kayuan hasil hutan sendiri dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan tata cara dan perijinannya untuk dibawa keluar daerah. Pengusahaan dan penebangan beberapa kayu-kayuan rakyat harus mendapat persetujuan atau koordinasi dengan pihak desa atau keluraha terutama untuk kayu-kayuan yang dilindungi oleh pemerintah. penyampaian materi ini mendapat respon yang baik dari petani Kromengan terbukti dari diskusi yang berjalan dengan baik.
Jika petani di setiap daerah bisa terbuka dengan teknologi dan difasilitasi oleh PPL di wilayah setempat, tentu pertanian di negara ini akan lebih baik...semoga...


SEMINAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA

Dengan tema "Wawasan Kebangsaan Penguatan Sektor Ekonomi Dalam Bidang Pertanian Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Di Kabupaten Malang", Bakesbangpol Kab. Malang menggelar seminar yang bertempat di Gedung Serbaguna Karangkates pada tanggal 11 April 2011 pukul 09.00 WIB. Peserta dan undangan berasal dari 4 kecamatan yaitu, Kromengan, Sumberpucung, Kalipare, dan Donomulyo yang meliputi pengurus kelompok tani, PPL, Kepala Desa, dan Camat. Pemateri berasal dari unsur peneliti (BMKG) dan akademisi (Universitas Wisnuwardhana). Materi pertama disampaikan oleh Rahmatullah Aji dari BMKG stasiun Karangploso yang menyampaikan fenomena cuaca ekstrim yang berdampak besar terhadap sektor pertanian dengan ditandai banyaknya serangan hama dan juga turunnya hasil produksi. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Sony Laksono yang menyampaikan keharusan petani untuk merubah perilaku usaha taninya dalam menyikapi perubahan iklim dan kondisi lingkungan agar dapat menghindari kerugian usahanya. Materi ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. H. Suko Wiyono, SH, MM - rektor Universitas Wisnuwardhana - yang menyampaikan topik Ketahanan Pangan dan Jati diri Bangsa di Era Reformasi.
Pada sesi diskusi, banyak pertanyaan yang disampaikan oleh para undangan yang sebagian merasa resah dengan kondisi bangsa Indonesia, khususnya dalam sektor pertanian, yang cenderung mengalami penurunan, baik dalam hal produksi dan juga kesejahteraan petani. Tindak lanjut dari seminar ini adalah akan dilaksanakan lokakarya dengan tema yang sama di Kecamatan Kalipare.
 

Labels