image

ULAT GRAYAK

Ulat Grayak ( Mythimna separata) tersebar luas di seluruh Indonesia, umunya di pertamanan padi dataran tingi.
Morfologi dan biologi
Ngengat berwarna seperti rumput kering atau coklatmuda, berbulu lebat. oanjang 2-3 cm, serta sayap 3-5 cm. Nengat aktif pada malam hari, serta sangat tertarik cahaya. Pada siang hari ngengat bersembunyi, Ngengat makan tetesan embun dan madu, dan kawin setelah berumur 3 hari. Kopulasi dan peletakan telur berlangsung setelah senja. Ngengat jantan dapat hidup selama 3 hari dan betina 7 hari. Jantan umunya mati segera setelah kawin. Maka peletakan telur berlangsung sekitar 5 hari. Seekor ngengat betina dapat meletakkan telur sebanyak 700 butir. Telur diletakkan pada celah diantara pelepah dengan batang, dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 90-200 butir, rata-rata 100 butir. butir telur berbentuk bulat dengan garis tengah 0,6-0,7 mm. Masing-masing butiran telur dilapisi semacam lem putih yang melekatkan telur sstu dengan yang lain. masa inkubasi telur sekitar 7-9 hari.
Larva yang baru menetas berwarna putih kotor dengan kepala berwarna gelap, dan panjangnya sekitar 1,8 mm. Larva terdiri dari 6 instar. Instar akhir berukuran 3,0 - 3,5 Cm, berwarna gelap dan abu-abu kehijauan, dan kepala berwarna coklat. Pda bagian depan kepala terdapat 4 garis memanjang berwarna hitam
Larva instar 1 dan 2 hanya memiliki dua pasang tungkai palsu. bergerak seperti ulat jengkal, serta makan jaringan epidermis sehingga dauan yang dimakan tampak bergaris-garis putih. Mulai instar 3, larva memiliki tungkai palsu yang lengkap sehingga tidak lagi bergerak seperti ulat jengkal. Selain itu, larva makan dengan cara membuat lubang besar pada baun yang diserangnya. Larva aktif makan pada malam hari, sedangkan pada siang hari larva bersembunyi diantara anakan. Larva instar 5 dan 6 biasanya bergerombol dan sangat rakus, dan makan hingga tulang daun.
Larva instar 6 membutuhkan sekitar 80% dari keseluruhan makanan selama stadium larva. Larva biasaya memotong tangkai malai, sehingga tampak malai berserakan pada permukaan tanah di antara rumpun padi. Sifat hidup bergerombol serta makan rakus selama instar akhir ini menyebabkan serangan berat seolah-olah berlangsung secara mendadak. Bila makanan telah habis gerombolan larva dapat pindah dan menyerang petakan padi lainya. Umur larva sekitar 28 hari.
Ulat Grayak pemotong malai memiliki beberapa musuh alami, di antaranya adalah tabuhan Cotestia sp, Telenus sp. Trichogramma sp, serta lalat tahidid.
Pengendalian
1. Pemasangan pelepah pisang di sawah sebagai tempat persembunyian ulat. Ulat-ulat di kumpulkan dan dimatikan
2. Dilakukan penggenangan lahan agar ulat atau pupa yang terdapat pada pangkal rumpun atau dalam tanah mati terendam
3. Penyemprotan dengan insektisida sebaiknya tidak dilakukan pada saat serangan terjadi biasanya tanaman sudah rusak, dan ulat sudah berukuran besar sehingga tahan terhadap insektisida

0 komentar:

Posting Komentar